HUBUNGAN
BUDAYA DENGAN SASTRA
Dindiasuvi
Auliannisa
11517756
Universitas
Gunadarma
Ahmad
Nasher S.I.Kom, MM
Ketika
berbicara mengenai budaya, kita harus mau membuka pikiran untuk menerima banyak
hal baru. Budaya bersifat kompleks, luas, dan abstrak. Budaya tidak terbatas
pada seni yang sering kali dilihat dalam gedung kesenian atau tempat
bersejarah, seperti museum. Tetapi, budaya merupakan suatu pola hidup
menyeluruh. Budaya memunyai banyak aspek yang turut menentukan perilaku
komunikatif.
Bahasa tidak
hanya mempunyai hubungan dengan budaya, tetapi juga sastra. Bahasa memunyai
peranan yang penting dalam sastra karena bahasa punya andil besar dalam
mewujudkan ide/keinginan penulisnya. Banyak hal yang bisa tertuang dalam sebuah
sastra, baik itu puisi, novel, roman, bahkan drama. Setiap penulis karya sastra
hidup dalam zaman yang berbeda, dan perbedaan zaman inilah yang turut ambil
bagian dalam menentukan warna karya sastra mereka. Oleh karena itu, ada
beberapa periode dalam penulisan karya sastra, seperti Balai Pustaka, Pujangga
Baru, Angkatan 45, Angkatan 66, dan sebagainya.
Setiap periode
"mengangkat" latar belakang yang berbeda-beda sesuai zaman dan budaya
saat itu. Sastra Indonesia tumbuh dan berkembang dari budaya Indonesia
yang beraneka ragam. Oleh karena itu, keberadaan sastra di Indonesia pun
beraneka ragam, mulai keragaman genre, gaya ungkap, tokoh, mitologi, hingga ke
masalah sosial, politik, dan budaya etnik.
Sebagai contoh,
kesusastraan Indonesia. Kesusastraan Indonesia menjadi potret sosial budaya
masyarakat Indonesia. Tidak jarang, kesusastraan Indonesia mencerminkan
perjalanan sejarah Indonesia, "kegelisahan" kultural, dan manifestasi
pemikiran Bangsa Indonesia. Misalnya, kesusatraan zaman Balai Pustaka (1920 --
1933). Karya-karya sastra pada zaman itu menunjukkan problem kultural ketika
Bangsa Indonesia dihadapkan pada budaya Barat. Karya sastra tersebut
memunculkan tokoh-tokoh (fiksi) yang mewakili golongan tua (tradisional) dan
golongan muda (modern). Selain itu, ada budaya "lama", seperti
masalah adat perkawinan dan kedudukan perempuan yang mendominasi novel
Indonesia pada zaman Balai Pustaka.
Budaya dan
sastra mempunyai ketergantungan satu sama lain. Sastra sangat dipengaruhi oleh
budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di
dalam sastra. Masinambouw mengatakan bahwa sastra (bahasa) dan kebudayaan
merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah sistem
yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, bahasa (sastra) adalah
suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya suatu interaksi.
Kesimpulan : Budaya tidak terbatas pada seni yang
sering kali dilihat dalam gedung kesenian atau tempat bersejarah, seperti museum.
Oleh karenanya, tentu
budaya memiliki hubungan erat dengan
sastra. Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, karena semakin ke depan, budaya
akan mulai berkembang. Begitu pula dengan sastra yang mengikuti budaya. Salah satu
contohnya adalah Kesusastraan
Indonesia yang menjadi potret sosial budaya masyarakat Indonesia. Dengan kata
lain, jika kebudayaan adalah sistem yang
mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, bahasa (sastra) adalah suatu
sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya suatu interaksi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar