Sabtu, 20 April 2019

Tugas 3 - Psikologi dan Teknologi Internet


TUGAS 3
PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET

A. ETIKA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
1.      Tidak Mempublikasikan Eksploitasi Anak Dibawah Umur
Hal ini adalah hal terpenting menurut saya makanya disimpan di urutan pertama, karena dengan alasan apapun juga, kita tidak tau 100% apa yang dirasakan oleh seseorang apa lagi seorang anak dibawah umur dan bagaimana keadaan mentalnya. Eksploitasi ini merupakan tindakan diskriminatif atau perilaku sewenang-wenang alias semaunya terhadap anak untuk melakukan sesuatu / menuruti suatu perintah sang orangtua ataupun orang yang lebih tua darinya.
2.      Tidak Mempublikasikan Ajakan Melawan Hukum
Banyak orang yang menggunakan internet untuk mempublikasikan ajakan untuk melawan hukum, ini melanggar hukum segala hukum dan menurut saya orang seperti ini adalah orang yang tidak mencintai negaranya. Ajakan melawan hukum sudah terlalu banyak di dunia nyata, jangan ditambah lagi lewat internet. Kalau orang awam yang membaca ajakan tersebut dan mungkin pikirannya sedang kosong lalu menyetujui ajakan itu. tentu bisa berbahaya untuk semua pihak dan mungkin akan bertambah banyak lagi orang yang senang melawan hukum.
3.      Tidak Mempublikasikan Infromasi SARA
Sepertinya bagian ini sudah diketahui oleh semua orang, karena pada dasarnya ini berdasarkan dari hati nurani. Pengguna internet dilarang mempublikasikan sebuah informasi yang berisi negatif terhadap suatu suku / ras / agama / antar golongan (SARA), termasuk didalamnya pelecehan, penyiksaan, serta pelanggaran hak terhadap perorangan / kelompok.
Kasus ini masih sering terjadi di internet karena pengguna internet yang tidak membawa hati nuraninya ke dunia maya, misalnya menjelekkan suatu agama, kelompok, suku, atau bahkan jika digabungkan dengan poin sebelumnya jadi “mengajak melawan hukum demi melecehkan suatu suku”.
4.      Hak Cipta
Ini yang kadang di sepelekan oleh banyak orang termasuk saya sendiri pasti pernah melakukan ini, menggunakan karya orang lain tanpa meminta izin pembuatnya. Pada beberapa karya yang bisa digunakan di internet seperti gambar, video, script, program, tulisan, animasi, suara atau hal serupa lainnya ada saja yang memiliki lisensi yang mana tidak dapat digunakan semaunya tapi harus ada izin atau biaya untuk menggunakannya. Dari poin ini, kita diajarkan untuk menghargai suatu karya yang telah dibuat susah payah oleh orang lain.
5.      Pornografi & Nudisme
Tidak kalah pentingnya, poin ini melarang pengguna internet untuk mempublikasikan informasi yang berbau pornografi dan nudisme. Sebetulnya tidak dipublikasikan di internetpun sudah tidak boleh ya apa lagi dipublikasikan, tidak hanya merusak satu dua orang anak bangsa tapi jutaan anak bangsa yang bahkan anak dibawah umur jika melihat informasi seperti ini akan terpengaruh.
B. DAMPAK DALAM PENGGUNAAN INTERNET
Berikut adalah dampak positif dan negative dalam penggunaan internet
1.      Dampak Positif
a.      Media Sumber Informasi.
Adanya internet mempermudah masyarakat untuk mencari informasi yang dibutuhkan dan mencakup segala bidang dalam kehidupan. Sobat komputer dapat menggalih informasi secara cepat dan akurat tanpa dibatasi tempat dan waktu.
b.      Media Komunikasi. 
Dampak positif penggunaan internet yang satu ini, cukup banyak dirasakan oleh kita sekarang ini. Pengguna dapat melakukan interaksi dengan pengguna lain dengan cukup mudah dengan jangkauan yang cukup luas.
c.       Media Pertukaran Data.
Beberapa layanan internet dapat sobat gunakan untuk melakukan pertukaran data dengan mudah dan cepat, seperti email, FTP, Newsgroup, sosial media dan lain sebagainya.
d.      Media Bisnis.
Banyak sekali dari pembisnis yang sekarang memanfaatkan internet untuk menunjang kelancaran bisnis mereka, karena internet menawarkan kemudahan dalam mempromosikan serta melakukan transaksi bisnis.
e.       Media Pendidikan.
Dampak positif internet juga dapat dirasakan dalam dunia pendidikan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya situs - situs yang menyedikan fitur pembelajaran secara online, sehingga kegiatan pendidikan dapat berjalan tampa perlu melakukan tatap muka langsung.

2.      Dampak Negatif
a.      Penipuan.
Dampak negatif pengguna Internet yang satu ini cukup banyak terjadi, hal ini dapat terjadi karena kemudahan dalam bertransaksi tanpa adanya tatap muka antara kedua belah pihak. Sobat komputer perlu berhati - hati dalam melakukan transaksi secara online. dan alangkah baiknya untuk mempelajari lebih jeli situs - situs yang menyebarkan informasi berkaitan dengan transaksi online. Pilihkan situs - situs yang terpercaya apabila sobat ingin membeli produk - produk secara online.
b.      Pornografi.
Dengan adanya kemudahan menyebarkan informasi melalui internet, hal yang berbau pornografi juga mudah sekali untuk tersebar. Hal ini sangat berbahaya sekali apabila anak - anak yang belum cukup umur juga dapat mengaksesnya. Untuk itu perlu pendampingan khusus bagi anak - anak dalam menggunakan internet.
c.       Pencurian.
Dampak negatif internet yang satu ini juga marak sekali terjadi, dewasa ini pencurian tidak hanya bisa dilakukan di dunia nyata, di internet pencurian juga banyak sekali terjadi. Biasanya pencurian di internet menyasar pemilik kartu kredit dan pemilik data - data penting. Istilah untuk pencurian di internet sendiri ada beberapa macam diantaranya Carding ( usaha pencurian dengan membobol kartu kredit orang lain ), Cracking ( usaha pencurian dengan membobol sistem keamanan komputer milik orang lain ), Hacking ( usaha pencurian dengan membobol sistem jaringan komputer milik orang lain ).
d.      Perjudian.
Dampak negatif penggunaan internet yang satu ini juga tidak bisa dihindari, dengan kemudahan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, dunia perjudian juga semakin meluas. Para penjudi tidak perlu pergi ke tempat - tempat khusus untuk memenuhi keinginannya.
e.       Berkurangnya Sifat Sosial.
Dengan maraknya pengguna internet menimbulkan dampak negatif penggunaan internet bagi masyarakat yang satu ini. Banyak dari kita sekarang ini lebih suka berhubungan dengan menggunakan internet dari pada bertemu secara langsung. Dari adanya perubahan sifat sosial tersebut mengakibatkan berubahnya pola berinteraksi dikalangan masyarakat.
f.       Kecanduan.
Dampak negatif internet yang satu ini juga tidak bisa terelakan, apalagi sekarang ini telah banyak sekali media sosial, game online serta media hiburan yang tersedia di Internet. Seseorang bisa sampai lupa waktu menikmati layanan internet utamanya yang berhubungan dengan hiburan dan game.

C. FENOMENA DALAM PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
Di Indonesia, media sosial berupa jejaring sosial berkembang sangat masif menjadi sumber informasi yang paling banyak diakses oleh masyarakat. Realita yang terjadi, informasi apapun sangat cepat menjadi viral dalam sekejap saja. Dengan satu klik dan share akan langsung menyebar secara masif.
Kita sangat sering menjumpai pada media sosial kita sendiri, tiap waktu berdatangan informasi baik yang positif dan memotivasi, maupun yang mengkritik, menghasut, dan menyudutkan salah satu pihak, bahkan kerap kali bernuansa SARA. Sangat sedikit pengguna yang mengetahui apakah informasi yang diterima dan kemudian dibagikan tersebut merupakan fakta dan realita ataukah justru informasi palsu yang menyesatkan (hoax). Meskipun demikian, cukup banyak pengguna yang menganggap informasi tersebut benar dan langsung membagikannya kepada yang lain. Situasi yang demikian terjadi berulang-ulang, dari satu pengguna ke pengguna lain, bahkan banyak pula yang hanya membaca judulnya yang menarik, menggelitik, unik, dan bombastis tanpa membaca keseluruhan konten untuk selanjutnya diklik dan share.
Hal yang menarik untuk dikaji adalah kecenderungan masyarakat mempercayai begitu saja informasi yang menyebar melalui media sosial. Berdasarkan riset Yates dalam world.edu, pada interaksi melalui media sosial terjadi fenomena filter bubble. Filter bubble atau dalam terjemahan sederhana disebut gelembung filter merupakan hasil olahan komputasi atau algoritma pada situs website atau media sosial yang pernah diakses oleh pengguna (dibuka, dibaca, di"like", retweet, dan di "share"). Record apa saja yang pernah diakses selanjutnya akan sering ditampilkan pada saat kita mengakses situs webiste atau media sosial di lain waktu, sehingga pengguna akan diarahkan pada informasi yang sesuai minat dan seleranya. Faktanya, para pengguna media sosial cenderung memilih berinteraksi dengan pengguna lain yang mempunyai kesamaan minat dan ketertarikan. Hal ini berimplikasi pada mudahnya mempercayai informasi yang diperoleh dari sumber yang dipilih dan disukainya untuk kemudian dishare kepada yang lainnya meskipun bisa jadi informasi tersebut merupakan berita hoax.
Masifnya penyebaran berita hoax melalui media sosial menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Indonesia. Kementrian Komunikasi dan Informatika dengan memblokir situs-situs yang diindikasikan menyebarkan berita hoax diantaranya dengan menggandeng facebook dan twitter sebagai media sosial yang berpotensi menyebarkan hoax. Sebenarnya, masyarakat sendiri telah menyadari bahwa apa yang mereka dapatkan pada media sosial tidaklah sepenuhnya informasi yang benar. Merujuk pada survei oleh Masyarakat Telematika tahun 2016, sebanyak 54,10% responden mengakui bahwa berita hoax dapat diketahui berdasarkan sumber beritanya, sementara 28,90% mengindikasikan dari ketidakwajaran dan keanehan konten berita yang disampaikan, sejumlah 8,60% responden menilai bahwa berita tersebut tidak ada di media massa, dan 8,40% melihat dari konten berita yang terlalu bombastis. .Kondisi ini sebenarnya menunjukkan bahwa pengguna telah mampu dan peka mengenali berita-berita yang berpotensi hoax.
Dalam memerangi hoax, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan kerja sama dengan vendor penyedia media sosial namun perlu secara intensif melibatkan masyarakat secara langsung sebagai pengguna media sosial. Hal ini menjadi poin krusial karena Pemerintah tidak dapat menjangkau dan mengintervensi pada Group-group Whatsapp yang sangat marak dan masif penggunaannya. Untuk itu, literasi penggunaan media sosial secara cerdas penting untuk disosialisasikan dengan metode yang variatif dan edukatif pada berbagai forum serta melibatkan media massa, baik media konvensional maupun media digital.


Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar